Showing posts with label Manajemen Proyek Dan Resiko. Show all posts

Manajemen Risiko

Apa itu risiko ?

Risiko adalah suatu kejadian yang di takutkan tetapi belum pasti terjadi.
Contoh :
Risiko kebakaran berpotensi terjadi di lingkungan sebuah proyek. Apabila terjadi, maka akan berdampak pada jiwa, lingkungan, aset, keberlangsungan proyek, dan lain sebagainya.

Kegiatan mengelola risiko

•      Melakukan identifikasi berbagai risiko yang mungkin akan timbul.
•      Membuat rencana lain jika terjadi pada rencana awal gagal.
•      Mengikuti perkembangan risiko yang telah diidentifikasi.
•      Memonitor risiko yang masih ada & mengidentifikasi risiko tambahan.
•      Menjalankan rencana respon (tindakan) terhadap risiko (risk response) apabila risiko terjadi.
•      Mengevaluasi efektivitas respon terhadap risiko sepanjang siklus hidup proyek.

Sasaran manajemen risiko

•      Manajemen memungkinkan terjadinya risiko dengan melakukan langkah – langkah mitigasi.
•      Mengkaji dan menghitung dampak apabila risiko tidak dapat dihindari.
•      Menekan dampak risiko.
•      Menetapkan langkah kontinjensi apabila risiko terjadi.
•      Menunjuk penanggung jawab atau risk owner dari masing – masing jenis risiko.

Risiko – Risiko Proyek

•      Bidang Risiko adalah suatu bidang khusus yang harus diperhatikan pada waktu menutup                      kontrak  proyek.
•      Oleh karena itu, perlu digariskan batas yang jelas antara risiko yang menjadi tanggung jawab                sang pemberi wewnang dan yang ditanggung oleh pelaksana atau petugas proyek.

Jika sifat resikonya tidak diketahui benar oleh kedua belah pihak

Akan terjadi :
•      Menghilangnya perincian – perincian
•      Kecelakaan personalia
•      Kecurangan – kecurangan
•      Timbulnya pertikaian antara kedua belah pihak
•      Akibat – akibat pertikaian yang terjadi di tempat lain

Daftar Pustaka :

1. Super Project Manager.
    Oleh Dana Persada Mulyoto, MBA, PMP dan Sartika Kurniali, S.Kom., MMSI
2. Manajemen Proyek
    Oleh A. Koolma dan C.J.M. van de Schoot
3.

========================================================================

Manajemen Pengadaan

Image result for available"



Tugas dari manajemen pengadaan adalah:

—   Menyediakan penginputan (barang dan jasa) yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi maupun           kegiatan lain dalam perusahaan.
—  Menyediakan jasa (transportasi dan pergudangan, jasa konsultasi dan sebagainya)
—  Mendapatkan barang-barang (merchandise) yang akan dijual (resale), biasanya pada perusahaan          ritel.


Bagian Pengadaan

Klasifikasi bagian pengadaan secara umum:
—  Bahan baku dan komponen untuk kebutuhan produksi (Resource)
—  Capital equipment (mesin dan peralatan jangka panjang lainnya)
—  Maintenance, repair and operating (MRO) supplies, seperti suku cadang mesin dan sebagainya

Banyak sekali produk atau perangkat (bahan jasa) yang diperlukaan oleh sebuah proyek agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari perangkat proyek sendiri seperti kertas, komputer, aplikasi, alat-alat kantor, bensin/transpotasi, akomodasi dan lain-lain. Hinga material atau bahan yang diperlukaan untuk menciptakaan output yang dihasilakan: misalnya kabel, router, switch, komputer server, telecommunication provider, komputer dan modem untuk membangun sebuah jaringan .




                                        


Istilah Bagian Pengadaan

—  Purchasing Management  → Supply Management
—  National Association of Purchasing Management (NAPM) → Institute for Supply Management (ISM)
—  International Federation of Puchasing and Materials Management (IFPMM) → International Federation of Purchasing and Supply Management (IFPSM)

Daftar Pustaka

K.C. Chan, Peter Ong, & R. Eko Indrajit. Integrated Project Management. Yogyakarta : ANDI; 2004.

Manajemen Proyek & Risiko #Tugas Ke-4

Saturday, January 11, 2020
0 Comments


Manajemen Biaya

Related image


     Dalam menjalankan sebuah proyek, pastinya memerlukan estimasi/perkiraan biaya yang jelas dan terstruktur. Tujuannya agar kedepannya bila ada peristiwa yang tidak diinginkan terjadi, maka bisa diperbaiki dengan manajemen biaya yang dimiliki.

Manajemen Biaya meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar proses estimasi biaya peraktivitas dapat diperoleh secara realistis, dan anggaran biaya total yang telah disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup proyek.

EARNED VALUE MANAGEMENT
  1. Membuat estimasi biaya per aktvitas.
  2. Menyusun anggaran biaya total (Budget At Completion/BAC)
  3. Mengawasi besarmya biaya yang dikeluarkan apakah sesuai anggaran (Cost variance dan Cost  Perfomance Index) dan membandingkan rencana pencapaian pekerjaan (Schedule Variance dan Schedule Perfomance Index)
  4. Mendapatkan informasi kinerja proyek dan menghitung perkiraan anggaran biaya total (Estimate at Completion) apakah masih sesuai degan BAC
  5. Mendapatkan informasi realisasi pencapaian pekerjaan lalu menghitung berapa anggaran yang harus disediakan untuk menyelesaikan proyek

NET PRESENT VALUE
       Metode untuk menghitung nilai ekuivalen saat ini, bagi suatu perkiraan pendapatan di  masa depan. Apabila NPV bernilai positif dapat dikatakan proyek dikatakan layak untuk dilaksanakkan.

CASH FLOW ANALYSIS
   Metode untuk menyiapkan,menganalisis, dan memastikan arus kas pengeluaran dan pemasukansuatu proyek sehingga proyek secara keseluruhan berjalan lancer

BIAYA LANGSUNG
        Biaya yang terkait langsung dengan suatu proyek misalnya gaji anggota proyek, pembelian barang, dll. Umumnya komponen biaya langsung dicantumkan dalam rencana anggaran proyek

LIFE CYCLE COSTING
        Estimasi total biaya selama masa pemanfaatan sebuah produk/proye.
Ex : Biaya pembelian, biaya pemeliharaan, dll

PROSES UTAMA MANAJEMEN BIAYA PROYEK

  • Membuat estimasi biaya per aktivitas, penjadwalan proyek, millestone, dan juga infromasi risiko serta ekspektasi mutu kerja.
  • Menganalisa proyek dengan teknik estimasi biaya dengan estimasi waktu, karena dua hal ini sangat berkaitan. Teknik yang dapat digunakan antara lain memakai data terlebih dahulu, data publikasi dari asosiasi, parametric, PERT, Analisis Buttom-up, dll.
  • Untuk mendapatkan akurasi yang optimal, dibutuhkan estimasi biaya untuk semua aktivitas dalam suatu proyek terutama biaya langsung proyek. Dan selanjutnya dilanjutkan dengan penjumlahan yang akan menghasilkan total anggaran sebagai basis pelaksanakkan proyek.

Ciri timing dan akurasi estimasi biaya :
  1. Estimasi Pendahuluan
  2. Estimasi Anggaran
  3. Estimasi Definitif

Dalam memastikan anggaran total suatu proyek pengelola proyek juga perlu mininjau isi kontrak, ruang lingkup pekerjaan, asumsi, dan dasar estimasi setiap aktivitas, dll. Serta kebijakan dan peraturan perusahaan terkait masalah anggaran dan manajemen biaya termasuk kebijakan cadangan proyek.

Semua hal yang relevan dengan aspek pengendalian anggaran diperlukan suatu Proses Cost Control (Pengendalian Anggaran)
Metode utama yang digunakan dalam pengendalian biaya adalah Earned Value Management (EVM)

Sumber :
Dana Prasada Mulyoto,MBA,PMP. Sartika Kurniali,S.Kom.,MMSI;Super Project Management, Jakarta 2013,PT Elex Media Komputindo.

=========================================================================

Manajemen Kualitas

Image result for manage



Kualitas
   Kata ‘kualitas’ memiliki berbagai artian yang berlainan. Goetsch dan Davis (1994) mengemukakan konsep holistik mengenai kualitas sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pengguna produk atau jasa.

Era Craftsmanship
     Seorang tukang ahli (Craftsman) dapat diartikan sebagai seorang yang sangat terampil mengerjakan semua tugas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas. Termasuk dalam hal peranan pimpinan, petugas operasional, dan pengendali berkualitas. Pendekatan ini mulai ditinggal seiring dengan berkembangnya studi waktu/jam terbang dan perlunya pemisahan antara perencanaan dengan implementasi.

Pendekatan Taylor
        Dengan adanya pembagian tugas, manajemen diberi tanggung jawab perencanaan, bagian operasi ditangani oleh tenaga kerja atau buruh, dan untuk menjaga kualitas maka dibentuklah departemen kualitas secara terpisah. Sejalan dengan meningkatnya volume dan kompleksitas operasi, kualitas juga berkembang sebagai isu yang semakin rumit. Pendekatan tradisional yang sarat akan inspeksi tidak lagi memadai. Hasil inspeksi hanya sekadar menyisihkan komponen produk yang cacat sedangkan penyebab produk cacat tetap ada dan biaya akibat produk cacat tetap tinggi. Selain itu, muncul masalah mengenai 3K (komunikasi, koordinasi dan kerjasama). Kenyataan ini mendorong adanya pendekatan kualitas total atau yang lebih dikenal dengan total quality management (TQM).

Total Quality Management (TQM)

Konsep TQM dikemukakan pertama kali oleh Nancy Warren, seorang ilmuwan tingkah laku dari Angkatan Laut Amerika Serikat. Istilah ini mengandung makna every process, every job dan every aspect (Goetsch dan Davis, 1994). TQM didefuniskan sebagai pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimalkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi.

Karakteristik TQM terdiri atas fokus pada pelanggan, berorientasi pada kualitas, menggunakan pendekatan ilmiah, memiliki komitmen jangka panjang, kerjasama tim, menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, menerapkan kebebasan yang terkendali, memiliki kesatuan tujuan, dan melibatkan dan memberdayakan karyawan.

ISO 9000
     ISO 9000 adalah sebuah standar dalam manajemen kualitas yang dibentuk berdasarkan konvensi ISO/TC 176 pada 1979. ISO 9000 dibentuk sebagai dasar dari suatu standar dalam manajemen kualitas, yang disusun secara lengkap pada 1982 dan diperkenalkan secara umum pada 1983.

ISO 9000 memperkenalkan persyaratan penting yang dibutuhkan perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang dan jasa pada pasar.

ISO 9000 merupakan standar manajemen mutu dan bukan standar produk, sehingga perusahaan yang mempunyai sertifikat ISO 9000 tidak dapat mengiklankan produknya yang sudah memenuhi standar internasional.

ISO 9000 akan diulas dan direvisi setiap 6 tahun. ISO 9000-2000 adalah yang terbaru.
Mutu (Kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang memengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu.

Definisi ini menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Misalnya dari segi desain, kepuasan diukur dari estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu.
Manajemen mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu organisasi.

Untuk mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, manajer proyek harus mengadakan pelatihan manajemen kualitas. Hal-hal yang menyangkut kualitas adalah: Produk/pelayanan/proses pelaksanaan, dan Proses manajemen proyek itu sendiri.

Manajemen kualitas proyek

Ada dua model yang sukses diterapkan dalam pelatihan konsultan konstruksi dalam meningkatkan kinerja dari manajemen proyek, yaitu:

  • Continuous Quality Management Model
Model ini digunakan sebuah perusahaan untuk meningkatkan bisnis mereka. Hal ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industralisasi yang cepat.

Model ini sering ditemukan di perusahaan yang bersifat customer-driven. Termasuk Levi Strauss, Motorola, dan Xerox. Perusahaan yang sudah memenangkan penghargaan Malcolm Baldrige Award -Penghargaan yang mengakui kualitas manajemen yang patut dicontoh- juga termasuk.

  • Process Quality Management Model
Model ini digunakan untuk menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis dalam proses bisnis. Model ini membangun dasar fondasi untuk meneruskan mengadakan suatu analisis terhadap langkah-langkah dan proses dalam meningkatkan dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Syarat Penggunaan dalam Manajemen Kualitas

Ada 3 proses dalam manajemen kualitas proyek, Yaitu:

  • Inspeksi : Suatu proses mengukur kegiatan proses konstruksi untuk memeriksa                          apakah standar spesifikasi telah dicapai.

  • Quality Control : Teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu                                   yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup                                               monitoriing, menghilangkan masalah yang diketahui, mengurangi                                 penyimpangan, dan usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.

  • Quality Assurance : Seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang                                                  diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap                                        mutu produk atau jasa yang diberikan. Aktivitasnya mencakup                                      kegiatan proses –baik internal maupun eksternal, termasuk                                          merumuskan kebutuhan pelanggan, mengevaluasi biaya dari                                      proyek secara menyeluruh dan teratur untuk menetapkan                                            anggaran yang keluar relevan dan sesuai dengan standar                                            kualitas.


Six Sigma
    Six Sigma dapat didefinisikan sebagai strategi perbaikan kinerja bisnis dalam hal peningkatan profitabilitas dengan cara membuang hal-hal yang tidak diperlukan, mereduksi biaya, dan meningkatkan efisiensi maupun efektivitas di berbagai kegiatan operasional yang dapat memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Motorola merupakan perusahaan pertama di Amerika yang menerapkan konsep Six Sigma pada tahun 1987. Konsep inilah yang membawa mereka pada perolehan penghargaan Malcolm Baldrige National Award pada tahun 1988.

Six Sigma dan Manajemen
  Six Sigma dalam hal manajemen digunakan sebagai sebuah panduan dasar dan sebuah pendekatan yang dipakai oleh para profesional dalam mengelola proyek-proyek inovasi (Chan and Macbeth, 2001)

Six sigma dan Statistic
  Six Sigma dalam bahasa statistik berarti terjadinya 3.4 DPMO (Defects Per Million Opportunities) atau hampir sama sekali tidak terjadi kesalahan dalam menciptakan keluaran dari sebuah proses produksi (selalu memenuhi kebutuhan pelanggan).
Sigma sendiri merepresentasikan kisaran variasi (simpangan) dari rata-rata keluaran pada sebuah proses.

Kualitas Biaya
   Prinsip bahwa mutu harus direncanakan agar tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari dan tidak berdampak buruk terhadap biaya dan reputasi proyek dalam jangka panjang. Proses pelaksanaan yang buruk dan beresiko negatif. Akibatnya, biaya perawatan dan pencegahan akan menjadi mahal. Ini adalah salah satu contoh dari kualitas biaya.

Penggunaan Software dalam Project Quality Management
    Dengan majunya perkembangan teknologi informasi, pengerjaan Project Quality Management dapat terbantu dengan adanya software seperti : Primavera, Artemis, maupun Microsoft Project. Dalam mempermudah pengerjaan Project Quality Management akan diperlihatkan contoh-contoh perencanaan dan pelaksanaan proyek.

Referensi:
K.C. Chan, Peter Ong, R, Eko Indrajit. 2004 INTEGRATED PROJECT MANAGEMENT. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Drs. H. A. Hamdan Dimyati M.Si., Kadar Nurjaman S.E. M.M. 2014 MANAJEMEN PROYEK. Bandung : CV Pustaka Setia.
Dana Persada Mulyono, MBA, PMP., Sartika Kurniali, S.Kom. MMSI 2013 SUPER PROJECT MANAGER. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Wysocki, Robert K., Robert Beck,jr, and David B. Crane. 2000. Effective Project Management Second Edition. New York, NY: John Wiley & Sons. (ISBN 0-471-36028-7)

=========================================================================

Manajemen Sumber Daya

Image result for manage



    Manajemen Sumber Daya adalah proses mengorganisasikan dan mengelola atau menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien. Ini mencakup semua proyek stakeholder - sponsor,  pelanggan, mitra, kontributor individu, dan lain-lain.


Proses Dalam Manajem SDM
  1. Perencanaan SDM
  2. Perekrutan Anggota/Tim
  3. Pengembangan Kerja Tim Proyek
  4. Pengelolaan Tim


Hal-Hal Yang Harus Deketahui Dalam Pengelola Proyek
  1. Pemantauan terkait tahap perkembangan tim proyek
  2. Pengelola proyek harus paham alternatif manajemen konflik
  3. Pengelola proyek harus menyegarkan diri dengan berbagai teori organisasi
         
Pemantauan Terkait Tahap Perkembangan Tim Proyek
  1. Farming (tahap pembentukan tim)
  2. Storming (tahap mulai kerja dan menyesuaikan pola kerja, latar belakang, dan lain-lain)
  3. Norming (tahap dimana tim mulai kompak)
  4. Performing (tim dapat bekerja dengan solid)
  5. Adjouring (fase pembubaran tim)

Pengelola Proyek Harus Paham Alternatif Manajemen Konflik
  1. Forcing (memaksakan kehendak)
  2. Withdrawing/avoiding (menghindari konflik)
  3. Smoothing/accomodating (fokus pada hal-hal yg disepakati ketimbang hal yg tidak sesuai)
  4. Compromising (mecari solusi yg memuaskan kedua pihak)
  5. Confronting/Problem Solving (memperlakukan konflik sebagi persoalan yg perlu segera diatasi)
  6. Collaborating (menggabungkan bebagai sudut pandang dan mengarah pada tercapainya komintmen

Pengelola Proyek Harus Menyegarkan Diri Dengan Berbagai Teori Organisasi
  1. Teori Maslow
  2. Teori dua faktor/hygiene Theory dari Herzberg

Manajemen Sumber Daya sangatlah penting dalam manajemen proyek. SDM yang memadai akan membantu dalam pelaksanaan proyek.

Referensi:
Suprapto, Tommy, 2009, Pengantar Teori& Manajemen Komunikasi, Jakarta: Media Pressindo
Kurniali, Sartika, 2013, Super Project Manager, Jakarta: elex media komputindo.

=========================================================================

Manajemen Komunikasi

Image result for manage

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, sebuah kegiatan yang berlangsung kontinu. Joseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Maksudnya setiap hal dari komunikasi itu saling terkait.

Dalam aplikasinya langkah langkah proses komunikasi adalah sebagai berikut:

  1. Langkah pertama ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.
  2. Langkah kedua adalah ide yang diciptakan tersebut kemudian dialih bentukan menjadi lambang lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan.
  3. Langkah ketiga, pesan yang telah di encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik komunikasi ditujukan kepada komunikan.
  4. Langkah keempat, penerimamenafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
  5. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator


Rencana Komunikasi

Tujuan atau rencana komunikasi adalah menghibur, memberikan informasi, dan mendidik. Dengan tujuan tersebut berdampak pula pada peningkatan pengetahuan (kognitif), membangun kesadaran (sikap), dan mengubah perilaku (psikomotorik) seseorang atau masyarakat dalam suatu proses komunikasi.

Isi Rencana Manajemen Komunikasi

Proses utama dalam kegiatan perencanaan dan pembuatan Project Management Plan adalah :
  1. Informasi, termasuk format, isi dan level detail
  2. Siapa penerima dan pembuat informasi
  3. Perencanaan sumber daya manusia
  4. Metode/ teknologi untuk menghasilkan informasi
  5. Merangkum kebutuhan dan keinginan klien
  6. Merinci unit unit pekerjaan
  7. Prosedur revisi untuk memperbarui rencana manj komunikasi
  8. Membuat estimasi biaya           

Distribusi Komunikasi
   Setelah melakukan perencanaan komunikasi, hasil yang diperoleh adalah rencana manajemen komunikasi. Langkah selanjutnya adalah pendistribusian informasi. Dalam melakukan pendistribusian informasi dibutuhkan input berupa perencanaan manajemen komunikasi dengan menggunakan alat dan teknik berupa kemampuan komunikasi, metode distribusi informasi, proses pembelajaran, serta sistem informasi. Hasil atau output dari proses distribusi informasi ini adalah proses atau alur komunikasi dari organisasi proyek dan perubahan permintaan.

Bentuk distribusi komunikasi pada proyek ada beberapa macam antara lain adalah :
  • Rapat-rapat (meetings).
  • Distribusi dokumen berupa hardcopy.
  • Distribusi data melalui media elektronik seperti electronic mail/E-mail, mesin fax, dan lain-lain.

Pelaporan Performance

Informasi yang terkandung didalamnya, antara lain :
  • Status reports, yang berisi tentang sejauh mana proyek sudah berjalan dalam kerangka ruang lingkup, waktu dan biaya.
  • Progres reports menggambarkan sejauh mana tim proyek sudah menyelesaikan pekerjaannya.  Biasanya berupa laporan rutin.
  • Mengadakan evaluasi akhir proyek
  • Mengkaji apakah metodologi manajemen perlu diperbaiki

Mode Penanganan Konflik
  • Action : tindakan langsung
  • Secure understanding : memberikan pengertian atas suatu inovasi
  • Motivate action : memotivasi agar melukan tindakan
  • Forcing: pendekatan win-lose
  • Withdrawal: menghindari potensi pertentangan


Komunikasi sangat penting dilakukan antar pelaku manajemen proyek perusahaan maupun dengan investor dan pekerja. Agar proses proyek dapat terus terpantau, entah itu dari segi perkembangan maupun biaya.

Referensi:

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Jakarta : Media Pressindo.
Kurniali, Sartika. 2013. Super Project Manager. Jakarta : elex media komputindo.

Sumber:
https://frusciego.blogspot.com/2019/11/manajemen-biaya.html
http://jekhotzone.blogspot.com/2019/12/manajemen-proyek-dan-resiko-tugas-3.html
https://journeyofanextraordinary.blogspot.com/2019/12/manajemen-proyek-dan-resiko-tugas-3.html
https://buzzerbeater113.blogspot.com/2018/12/tulisan-7-manajemen-biaya.html
https://buzzerbeater113.blogspot.com/2018/12/tulisan-9-manajemen-sumber-daya.html

Manajemen Proyek dan Resiko #Tugas Ke-3

Sunday, December 1, 2019
0 Comments
BAB I PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK

1. Latar Belakang Mempelajari Manajemen Proyek
  • Penelitian Standish Group menunjukkan 31,1% mengejutkan proyek akan dibatalkan sebelum mereka pernah mendapatkan selesai
  • Hasil lebih lanjut menunjukkan 52,7% dari proyek akan menelan biaya lebih dari 189% perkiraan asli mereka
  • Belanja TI di seluruh dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4% dan 6% dalam beberapa tahun mendatang
  • Pada tahun 2003 rata-rata manajer proyek senior di US berpenghasilan hampir $ 90,000 per tahun
  • Di AS, nomor-satu realitas acara TV pada tahun 2004, menggambarkan peran manajer proyek penting dalam bisnis.
2. Keuntungan Menggunakan Formal Manajemen Proyek
  •       Kontrol yang lebih baik di bidang keuangan, fisik, dan SDM
  •       Meningkatnya relasi dengan customer
  •       Waktu pembangunan yang lebih singkat
  •       Biaya yang lebih rendah
  •       Kualitas lebih tinggi & meningkatnya reliabilitas
  •       Keuntungan yang lebih besar
  •       Meningkatnya produktivitas
  •       Koordinasi yang lebih baik
  •       Moral pekerja menjadi lebih unggul.

3. Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek
            Proyek adalah rangkaian usaha dalam jangka waktu  tertentu yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa unik tertentu, dilaksanakan oleh manusia  dengan memanfaatkan berbagai sumber daya melalui rangkaian proses perencanaan, eksekusi dan kontrol.
Namun proyek memiliki jangka waktu tertentu yang berarti bahwa rangkaian aktivitas tersebut memiliki titik mulai dan titik selesai yang pasti (ditargetkan), dan juga bersifat unik yang berarti bahwa tidak ada proyek yang menghasil kan produk atau jasa yang berciri khas.

Manajemen Proyek yaitu penerapan pengetahuan, kompetensi, keahlian, peralatan, metodelogi, dan teknik didalam proses pengelolaan sebuah proyek sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) dari proyek tersebut.
Contoh Proyek :
     -  Membuat desain baru ponsel pada saat ini.
     -  Mengembangkan produk baru.
     -  Membangun sebuah gedung atau fasilitas dalam sebuah lingkungan
     -  Membuat perubahan dalam struktur organisasi.

4. Kendala-kendala Manajemen Proyek
  •        Proyek harus beroperasi  dalam lingkungan organisasi yang luas.
  •     Manajer proyek perlu mengambil pandangan holistik atau sistem proyek dan mengerti bagaimana terletak didalam organisasi besar.

5. Kerangka Kerja dan Area Knowledge Manajemen Proyek
  • Kerangka kerja manajemen proyek menyediakan struktur dasar untuk memahami manajemen proyek 
  • Konteks manajemen proyek  menggambarkan lingkungan internal dan eksternal dimana dimana proyek tersebut beroperasi  
  • Rangkaian proses manajemen proyek  menggambarkan pandangan umum tentang bagaimana proses manajemen proyek dalam pengelolaan proyek tersebut dilaksanakan dan hubungan keterkaitan antaranya 
  • Pengelolaan Waktu proyek termasuk memperkirakan berapa lama memakan waktu untuk menyelesaikan kerja, membangun jadwal proyek yang dapat diterima, dan menjamin ketepatan waktu penyelesaian proyek tersebut.
  • Sebagian besar pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang unik 

6. Alat dan Tehnik Manajemen Proyek
          Alat dan tehnik manajemen proyek membantu manajer proyek maupun timnya dari berbagai aspek manejemen proyek.
  •       Analisis waktu, bagan Gantt, dan diagram network.
  •       Perkiraan biaya
  •       Perkiraan ruang lingkup. 
7Hubungan Manajemen Proyek Dengan Disiplin Ilmu Lain
  •              Sebagian besar pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengelola proyek yang unik atau hampir unik untuk manajemen proyek (misalnya: analisis jalur kritis dan struktur kerja rincian). Namun PMBOK tidak tumpang tindih dengan disiplin manajemen yang lainnya.
  • Manajemen umum meliputi perencanaan, pengorganisasian, staf, melaksanakan, dan mengendalikan operasi perusahaan berlangsung. Manajemen umum juga termasuk mendukung disiplin ilmu seperti pemrograman computer, hukum, statistic dan teori probabilitas,logistic dan personel. PMBOK ini tumpang tindih manajemen umum di banyak daerah- prilaku organisasi, peramalan keuangan, dan teknik perencanaan
  • Daerah aplikasi adalah kategori proyek yang memeiliki elemen umum yang signifikan dalam proyek tsb namun tidak dibutuhkan hadir dalam semua proyek. Daerah aplikasi didefinisikan dalam hal Teknis elemen, seperti pengembangan perangkat lunak, farmasi atau teknik kontruksi.Manajemen elemen, seperti kontrak pemerintah atau pengembangan produk baru. Industri kelompok, seperti otomotif, kimia, atau layanan keuangan

 8. Bagan Gantt, Diagram Network dan Alat Manajemen Proyek Enterprise
  • Diagram Network

  • Bagan Gantt
  • Alat Management Proyek Enterprise



9. Profesi dan Sertifikasi Manajemen Proyek 
  • Profesi manajemen proyek:
          Berbagai kelompok – kelompok tertentu berminat di berbagai bidang seperti engineering,                    berbagai bidang jasa, maupun kesehatan.
  • Sertifikasi manajemen proyek:
          PMI telah menyediakan sertifikasi sebagai Project Management Profesional (PMP). Untuk                  mendapatkan sertifikasi itu seorang PMP harus mempunyai pengalaman proyek yang                          cukup, dan harus mengikuti test PMP dank ode etik yang telah ada

10. Etika dalam Manajemen Proyek
          Seorang PMP harus mengikuti kode etik yang ada. Karena kode etik adalah begian penting dari semua manajemen proyek dan seorang PMP harus bertanggung jawab secara professional.

11. Manajemen Proyek Software
    Enterprise Proyek Manajemen software mengintegrasikan informasi dari beberapa proyek untuk memperlihatkan status proyek-proyek yang telah disetujui, aktif, dan akan datang dalam seluruh organisasi Juga menyediakan link pada informasi yang lebih detail mengenai suatu proyek tertentu.

======================================================================================
BAB II KONTEKS MANAJEMEN PROYEK

1. Gambaran sistem dari manajemen proyek 
          Ketika jumlah dan tingkat kerumitan proyek terus berkembang, maka manajemen proyek itu harus semakin perlu dipraktekan untuk membiasakan diri menghadapi masalah – masalah maupun kerumitan yang ditemui. Sehingga tingkat kerumitan yang menjadi beban, lama – lama akan berkurang. 
Manajer proyek yang sukses harus memiliki dan mengembangkan banyak ketrampilan dan memimpin tim mereka melalui praktek langsung. Proyek memiliki beberapa atribut, seperti bersifat unik, sementara dan dikembangkan secara incremental. Sebuah kerangka untuk manajemen proyek termasuk stakeholder, sembilan bidang pengetahuan, tools dan teknik, dan menciptakan portofolio proyek untuk menjamin kesuksesan perusahaan.

2. Model dari Sistem Manajemen
        Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk memecahkan suatu masalah.

Jenis-jenis Model :
  • Model Matematis adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C. keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena disajikan dengan rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.
  • Model Fisik adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
  • Model Naratif adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
  • Model Grafik adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database

3. Pemahaman mengenai organisasi dan struktur dasar organisasi serta pengaruhnya pada proyek

     Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaanya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

   Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini bukan berarti keanggotaan seumur hidup akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka meskipun pada saat mereka menjadi anggota orang-orang dalam organisasi berpatipasi secara relatif teratur. Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. 

Variabel struktur :
 a. Ukuran (size)
  • Makin besar akan semakin komplek impersonal, semakin lugas , semakin sulit diarahkan, semakin sulit dipadukan
  • Ukuran menciptakan dilema
  • Tak ada yang tahu ukuran yang optimum

 b. Jumlah tingkatan hirarkhi:
  • Kalau terlalu banyak bisa timbul kesulitan komunikasi vertikal
  • Sebaiknya tak terlalu banyak
  • Perhatikan efektivitas komunikasi

 c. Struktur kewenangan:
  • Orang-orang yang punya kewenangan membuat keputusan bagi organisasi
  • Siapa saja yang termasuk dalam struktur
  • Bila hanya satu orang bisa timbil kesulitan
  • Pendelegasian wewenang

 d. Struktur komunikasi:
  • Variabel yang terpenting
  • Dari puncak hirarkhi sampai ke paling bawah
  • Juga perlu diperhatikan komunikasi horisontal

e. Struktur tugas:
  • Sama dengan struktur peranan
  • Cara organisasi membagi-bagi tugas/pekerjaan kepada anggota-anggotanya
  • Apakah semua pekerjaan terbagi habis
  • Apakah semua anggota mendapat peranan
  • Apakah hanya orang tertentu saja yang berperan

f. Struktur status dan prestis:
  • Apa yang diperoleh dari organisasi dengan pengorbanan yang diberikan
  • Apakah prestis (gengsi) seseorang akan naik dengan menjadi anggota organisasi
  • Apakah prestis terbagi secara merata 
  • Apakah organisasi memiliki jenjang status yang terbuka bagi semua anggota

g. Jarak psikologis:
  • Antara orang yang di puncak (pengambil keputusan) dan orang- orang di bawah (yang melakukan pekerjaan)
  • Komunikasi emosi antara orang-orang dalam hirarkhi
  • Menunjukkan kemudahan komunikasi vertikal effektif/tidak

4. Komitmen stakeholder dan top manajemen dalam proyek TI

      Stakeholder adalah orang-orang yang terkait dalam aktivitas proyek dan setiap stakeholder mempunyai komitmen untuk bekerja secara profesional dan bertanggung jawab dalam setiap manajemen proyek kerja. Stakeholder termasuk tim proyek, manajer proyek, sponsor proyek, maupun user (pengguna). Para manajer proyek harus mengambil waktu untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengelola hubungan dengan semua stakeholder proyek menggunakan empat frame organisasi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan stakeholder dan harapan. Dalam hal itu senior eksekutif stakeholder sangat penting di beberapa studi menyebutkan komitmen manajemen puncak sebagai salah satu faktor kunci yang terkait dengan proyek sukses

5. Phase dan siklus hidup proyek

      Ada 6 tahap siklus hidup proyek yaitu: Model Water Fall, System Engineering, Over Lapping Phases, Prototyping, Joint Aplication Development, Herative Life Cycle. Berikut penjelasan secara detailnya:

  a. Model Water Fall
  1. System / Information Engineering and Modeling. Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software 
  2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak / Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software 
  3. Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai 
  4. Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding - Maintenance
  5. Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah di ujicobakan 2. System Engineering
  6. Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu.

  b. System Engineering 
       Tahapannya dengan menggunakan OMT (Object Modelling Technique) 
  1. Model Objek 
  2. Model Dinamis
  3. Model Fungsional.

   c. Over Lapping Phases 
  1. Komunikasi pelanggan, yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan 
  2. Perencanaan, yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg berhubungan 
  3. Analisis Resiko, yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko manajemen dan teknis 
  4. Perekayasaan, yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari apikasi tersebut 
  5. Konstruksi dan peluncuran, yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang , dan memberi pelayanan kepada pemakai 
  6. Evaluasi Pelanggan, yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan.

   d. Prototyping
  1. Pengumpulan kebutuhan. Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat 
  2. Membangun prototyping. Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)  
  3. Evaluasi protoptyping. Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan 
  4. Mengkodekan sistem. Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai 
  5. Menguji sistem. Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan 
  6. Evaluasi Sistem. Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan 
  7. Menggunakan sistem. Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan 

   e. Joint Aplication Development  
  1. Bussiness Modelling. Tahap ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan informasi  
  2. Data Modelling. Tahap aliran informasi yang sudah didefinisikan, disusun menjadi sekumpulan objek data 
  3. Process Modelling. Tahap dimana objek data yang sudah didefinisikan diubah menjadi aliran informasi yang diperlukan untukmenjalankan fungsi-fungsi bisnis 
  4. Aplication Generation. Tahap dimana menggunakan component program yang sudah ada atau membuat component yang bisa digunakan lagi 
  5. Testing and Turnover. Tahap pengujian sistem

    f. Herative Life Cycle 
  1. Perencanaan (Planning). Tujuan dari tahap perencanaan adalah untuk meng-hasilkan rencana kerja (work plan) formal untuk pengembangan sistem 
  2. Pendefinisian Knowledge (Knowledge Definition). Tujuan tahap ini adalah mendefiniskan kebutuhan knowledge dari sistem 
  3. Perancangan Knowledge (Knowledge Design). Tujuan tahap ini adalah menghasilkan rancangan rinci untuk sistem 
  4. Koding dan pengujian (Code and Checkout). Tahap ini menandakan dimulainya pemrograman
  5. Verifikasi Knowledge (Knowledge Verification). Tahap ini bertujuan untuk menentukan ketepatan, kelengkapan, dan konsistensi sistem 
  6. Evaluasi sistem (System Evaluation). Tahap ini merupakan tahap akhir dari siklus dan bertujuan untuk menyimpulkan apa yang dipelajari dari rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan 

6. Siklus hidup produk

     Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

    Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.

Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu: 

  • Tahap perkenalan (introduction) 

    Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah

  • Tahap pertumbuhan (growth)

     Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya

  • Tahap kedewasaan (maturity) 
        Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan yang terjadi.

  • Tahap kemunduran (decline)
           Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
  1. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya)
  2. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien
  3. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik
  4. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada
  5. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

7. Model prediksi siklus hidup

Model Prediksi Siklus Hidup Proyek merupakan salah satu aktivitas yang memberikan value added tinggi pada sebuah bisnis. Oleh karena itu, kesuksesannya menjadi suatu hal yang strategis bagi bisnis. Berdasarkan buku Method123 Project Management Methodology, yang memberikan pendekatan praktis dalam mengelola proyek, terdapat fase, aktivitas dan tugas tertentu yang perlu dikerjakan sepanjang siklus hidup proyek tersebut. Dengan memahami fase siklus hidup manajemen proyek, maka diharapkan Anda akan dapat memulai suatu proyek, menciptakan perencanaan proyek yang bagus dan mendetail, implementasi proyek, memonitor dan mengontrol proyek, serta menyelesaikan proyek secara efektif.


8. Konteks dari proyek IT

      Sebuah fenomena yang unik telah terjadi dalam bidang teknologi informasi. Fenomena ini dapat dilihat pada seluruh aktivitas yang terdapat didalamnya. Hampir seluruh aktivitas yang terkait dengan kegiatan perencanaan, pengembangan dan penerapan teknologi informasi dilakukan melalui aktivitas berbasis proyek. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan menyelesaikan pekerjaan yang bersifat rutin, dimana dalam menyelesaikan aktivitas berorientasi proyek, waktu pelaksanaan kegiatan, sasaran yang ingin dicapai, output yang akan dihasilkan, pihak-pihak yang terlibat, besarnya anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan ditetapkan dengan jelas.

9. Fungsi kerja manajemen proyek 

Manfaat manajemen proyek dilihat dari segi bidang-bidang tertentu yaitu:
  • Planning to Do ( Perencanaan Selanjutnya). Berfungsi sebagai memberikan gambaran hubungan ketergantungan dan pekerjaan, mengindetifikasi jalur kritis, merencanakan sumber daya, dan mengindentifikasi adanya select
  • Pengendalian. Berfungsi memberikan dasar-dasar gambaran patokan dalam pengendalian proyek
  • Lingkup kerja dan masalah yang dihadapi. Berfungsi memberikan dorongan nyata demi terciptanya komunikasi anatar pemimpin proyek dan pelaksana proyek dilapangan , supaya sukses dan mendapatkan hasil yang memuaskan

    Menurut H.Kerzener bahwa siklus proyek adalah kegiatan dari awal kemudian bertambah macam dan intensitasnya sampai puncak , ke bawah dan ke atas. Masing-masing memiliki tahap khusus yang kompleksitas , ukuran dan jadwal yang ditentukan atau diperlukan kompleksitas proyek tergantung pada:

  • Jumlah ragam macam kegiatan
  • Macam dan jumlah kegiatan didalam suatu proyek dan luar


Supaya proyek cepat berhasil ada hal yang penting diperhatikan yaitu:
  1. Konsepsional proyek
  2. Definisi proyek
  3. Penyusunan organisasi
  4. Pelaksanaan proyek
  5. Penyelesaian proyek

     Setiap akhir pengkajian dan keputusan apakah proyek tersebut dapat dilaksanakan ke tahap berikutnya. 
Hasil dari setiap tahap terdahulu merupakan masukan utama bagi tahap berikutnya. 

10. Keahlian yang disarankan bagi manajer proyek 
     Seorang manajer proyek harus memiliki keterampilan yang luas hardskill maupun softskillnya keahlian yang disarankan yaitu :
  • Keterampilan berkomunikasi yang baik dan tegas
  • Keahlian dalam berorganisasi sehingga dapat membuat rencana dan menganalisis masalah
  • Keterampilan team-building untuk memotivasi dan bekerja sama pada tim proyeknya
  • Keterampilan penyesuaian diri yaitu fleksibel, kreatif, sabar serta pantang menyerah
  • Keterampilan kepemimpinan agar memberikan visi yang besar untuk tujuan proyek tersebut

11. Karakteristik dari manajer proyek yang efektif dan tidak efektif 

a. Effective project manager:
  • Visioner 
  • Kompeten 
  • Motivator yang baik 
  • Mendukung anggota tim 
  • Membuat ide–ide baru

b. Ineffective project manager:
  • Minder 
  • Motivator yang buruk 
  • Tidak Kompeten 
  • Komunikator yang buruk
======================================================================================

BAB III GRUP PROSES MANAJEMEN PROYEK

Dalam sebuah manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dan tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu grup proses.

Dalam Manajemen proyek terdapat 5 grup proses :

a. Inisiasi
Merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.

b. Perencanaan Proyek

Mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan aktivitas aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati. Sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.
Eksekusi Proyek dan Pengawasan Proyek

c. Eksekusi
Sebuah rencana eksekusi suatu proyek sangat erat kaitannya dengan estimasi biaya, dimana keduanya saling bergantung dan tidak akan terpenuhi keduanya secara total jika satu diantara keduanya tidak terselesaikan. Biasanya manager suatu proyek tidak terikat secara langsung dalam sebuah jadwal yang kompleks dari sebuah proyek apalagi jika itu adalah sebuah proyek yang berskala besar.Tapi yang harus disadari seorang manajer proyek harus memastikan bahwa proyek harus berjalan apapun hambatan yang mungkin dihadapi.

d. Kontrol
Mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya.

e. Akhir
Melakukan formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek.

Hubungan antara Grup Proses dan Area Knowledge
Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses.
  • Inisiasi proyek : Inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.
  • Dokumen Tahap Inisiasi : Merupakan dokumen yang berisi tentang tahap awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan oleh tim proyek.

  • Rencana Proyek : Rencana Proyek adalah sebuah kerangka gagasan gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.

  • Eksekusi Proyek dan Pengawasan Proyek : Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan proyek juga penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.

Memilih Metodologi Manajemen Proyek
Sebuah perusahaan vendor IT atau vendor apapun yang hidup matinya bergantung pada keberadaan proyek, memiliki masalah yang sama dalam menentukan metodologi apa yang cocok untuk digunakan dalam pengerjaan proyek. Dalam dunia IT lebih dalam lagi akan ada pertanyaan metodologi apa yang cocok untuk pengembangan software atau untuk digunakan sebagai acuan Software Development Life Cycle (SDLC).

Pengalaman membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang digunakan perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat tergantung dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada proyek yang kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak berpengalaman maka akan berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor apalagi dikontrol.

Memilih metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada berbagai macam metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan pada proyek apapun seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk domain tertentu misalnya SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek development software. Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK memilih begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak ada metodologi yang “one size fits all”.

Sebuah kesimpulan yang menarik terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari artikel . Menurut penulis artikel tersebut, Alistair Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles, skills, activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards, quality measures dan project values. Tidak semua metodologi mencakup semua elemen tersebut, semakin besar proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya aspek elemen yang dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengelaborasi beberapa metodologi. Lebih jauh lagi, perusahaan seharusnya tidak hanya mendefinisikan acuan metodologi tetapi sebuah common frame of reference yang mencakup :
A common project management model.
Companywide project management training programs.
Project management career development.
Knowledge-sharing activities.

Studi Kasus : JWD Consulting’s Project Management Intranet Case Study : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site kami merangkum bahwa Manajemen Proyek terdiri dari beberapa proses, sebagai berikut:
1. Initiating
2. Planning
3. Executing
4. Monitoring and Controlling
5. Closing

1. Initiating
Inisiasi merupakan tahap pengenalan dalam memulai proyek baru, dan memastikan bahwa pada tahap ini proyek akan dijalankan dengan benar.
Input: Mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan, menganalisis kebutuhan yangdiperlukan dalam membangun proyek dan memperkirakan resiko-resiko yang akan muncul.
Output :  -Project charter terselesaikan dan disepakati.
-Terpilihnya Manajer Proyek
-Teridentifikasinya pihak-pihak yang berkepentingan.- Business case terselesaikan.

2. Planning
Tujuan utama dari perencenaan proyek adalah untuk memandu pelaksanaan proyek
Input : Berupa output-an dari proses inisiasi sebelumnya.
Output:
- Ditentukannya lingkup proyek
- Adanya kontrak tim
- Adanya WBS
- Scheduled Project terbentuk.
- Adanya daftar dari resiko yang di prioritaskan.

3. Execution
Proses executing proyek diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas dalam perencanaan proyek terpenuhi
Input:Berupa output dari proses perencanaan (planning).
Output: - Mengimplementasikan solusi dari masalah-masalah yang ada.
- Mengetahui data performansi kerja dari tim.
- Perencanaan Manajemen Proyek (diperbaharui).
- Terkualifikasinya daftar penjual.

4. Monitoring and Controlling
Adalah pengukuran dan pemantauan perkembangan secara berkala akan tujuan proyek untuk memastikan adanya kecocokkan antara progress dengan rencana awal proyek, selain itu untuk memantau setiap penyimpangan yang ada dari rencana awal.
Input: Berupa output-an dari proses sebelumnya
Output: - Adanya recommended corrective actions, preventive actions, dan defect repair.
- Terukurnya performansi.
- Terukurnya kontrol kualitas.
- Resolved Issues.

5. Closing
Meraih lebih banyak lagi stakeholders dan pelanggan yang menerima layanan ataupun produk akhir kita.
Output :
- Final Product, service or result.
- Menutup kontrak
- Dokumentasi




Sumber : 
1. http://faridwebster.blogspot.com/2017/01/rangkuman-manajemen-proyek-dan-manajemen- resiko.html
2. http://krisdianprabowo.blogspot.com/2013/10/manajemen-proyek.html
3. http://atamarenaperdana93.blogspot.com/2011/12/manajemen-proyek-dan-resiko.html
4. http://jekhotzone.blogspot.com/2019/09/manajemen-proyek-dan-resiko-tugas-1.html
5. http://aldidharmawan13.blogspot.com/2016/10/grup-proses-manajemen-proyek.html

Manajemen Proyek Dan Resiko #M1

Sunday, October 6, 2019
0 Comments

- Copyright © Alresky Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -