Saturday, January 11, 2020
Manajemen Risiko
Apa itu risiko ?
Risiko adalah suatu kejadian yang di takutkan tetapi belum pasti terjadi.
Contoh :
Risiko kebakaran berpotensi terjadi di lingkungan sebuah proyek. Apabila terjadi, maka akan berdampak pada jiwa, lingkungan, aset, keberlangsungan proyek, dan lain sebagainya.
Kegiatan mengelola risiko
• Melakukan identifikasi berbagai risiko yang mungkin akan timbul.
• Membuat rencana lain jika terjadi pada rencana awal gagal.
• Mengikuti perkembangan risiko yang telah diidentifikasi.
• Memonitor risiko yang masih ada & mengidentifikasi risiko tambahan.
• Menjalankan rencana respon (tindakan) terhadap risiko (risk response) apabila risiko terjadi.
• Mengevaluasi efektivitas respon terhadap risiko sepanjang siklus hidup proyek.
Sasaran manajemen risiko
• Manajemen memungkinkan terjadinya risiko dengan melakukan langkah – langkah mitigasi.
• Mengkaji dan menghitung dampak apabila risiko tidak dapat dihindari.
• Menekan dampak risiko.
• Menetapkan langkah kontinjensi apabila risiko terjadi.
• Menunjuk penanggung jawab atau risk owner dari masing – masing jenis risiko.
Risiko – Risiko Proyek
• Bidang Risiko adalah suatu bidang khusus yang harus diperhatikan pada waktu menutup kontrak proyek.
• Oleh karena itu, perlu digariskan batas yang jelas antara risiko yang menjadi tanggung jawab sang pemberi wewnang dan yang ditanggung oleh pelaksana atau petugas proyek.
Jika sifat resikonya tidak diketahui benar oleh kedua belah pihak
Akan terjadi :
• Menghilangnya perincian – perincian
• Kecelakaan personalia
• Kecurangan – kecurangan
• Timbulnya pertikaian antara kedua belah pihak
• Akibat – akibat pertikaian yang terjadi di tempat lain
Daftar Pustaka :
1. Super Project Manager.
Oleh Dana Persada Mulyoto, MBA, PMP dan Sartika Kurniali, S.Kom., MMSI
2. Manajemen Proyek
Oleh A. Koolma dan C.J.M. van de Schoot
3.
3.
========================================================================
Manajemen Pengadaan
Tugas dari manajemen pengadaan adalah:
— Menyediakan penginputan (barang dan jasa) yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan.
— Menyediakan jasa (transportasi dan pergudangan, jasa konsultasi dan sebagainya)
— Mendapatkan barang-barang (merchandise) yang akan dijual (resale), biasanya pada perusahaan ritel.
Klasifikasi bagian pengadaan secara umum:
— Bahan baku dan komponen untuk kebutuhan produksi (Resource)
— Capital equipment (mesin dan peralatan jangka panjang lainnya)
— Maintenance, repair and operating (MRO) supplies, seperti suku cadang mesin dan sebagainya
Istilah Bagian Pengadaan
— Purchasing Management → Supply Management
— National Association of Purchasing Management (NAPM) → Institute for Supply Management (ISM)
— International Federation of Puchasing and Materials Management (IFPMM) → International Federation of Purchasing and Supply Management (IFPSM)
Daftar Pustaka
K.C. Chan, Peter Ong, & R. Eko Indrajit. Integrated Project Management. Yogyakarta : ANDI; 2004.