Saturday, April 21, 2018
Nama : Hafiz Alresky
Kelas : 1KB07
Dosen : Ahmad Nasher
Pengertian, Syarat, Macam dan Jenis - Jenis Paragraf
Ketika membaca tulisan baik itu artikel, makalah, buku ata sebagainya, kita pasti menemukan bahwa tulisan-tulisan itu terbagi-bagi atas beberapa kelompok-kelompok kalimat. Tiap kelompok kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai paragraf. Selengkapnya untuk lebih mengetahui tentang paragraf mari disimak ulasannya mulai dari pengertian paragraf, jenis paragraf, struktur paragraf dansyarat paragraf.
A. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf ialah sekelompok kalimat yang saling berkaitan satu sama lain dan secara bersama-sama menjelaskan suatu pikiran yang menjiwai seluruh karangan. Pikiran tersebut dinamakan dengan pikiran utama.
B. SYARAT PARAGRAF
Paragraf yang baik adalah paragraf yang mampu menyampaikan pikiran dengan baik kepada pembaca. Adapun syarat dari paragraf yaitu harus memiliki kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.
1. Kesatuan (Unity)
Yang dimaksud kesatuan yaitu suatu paragraf harus dibangun dengan satu pikiran yang jelas. Satu pikiran tersebut diuraikan ke dalam bentuk pikiran pokok dan beberapa pikiran jelas. Hubungan pikran yang satu dengan pikran lainnya menandakan bahwa paragraf tersebut telah memiliki kesatuan
2. Kepaduan (Koherensi)
Kapeduan terwujud dari hubungan kompak antarkalimat pembentuk paragraf. Kepaduan yang baik terjadi apabila hubungan timbal balik antar kalimat wajar dan mudah dipahami. Ada beberapa cara agar paragraf memiliki kepaduan yang kompak, yaitu dengan menggunakan kata ganti, kata penghubung, serta perincian dan urutan pikiran.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakn lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat pokok.
C. STRUKTUR PARAGRAF
Sebuah paragraf tentunya terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat tersebut yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang memuat ide pokok atau gagasan utama. Sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang memuat penjelasan kalimat utama.
PARAGRAF |
1. Kalimat Utama
Terdiri atas satu kalimat saja. Biasanya kalimat utama memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut.
- Berupa kalimat sempurna yang bisa berdiri sendiri.
- Memiliki arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain.
- Dapat terbentuk tanpa perlu kata sambung.
2. Kalimat Penjelas
Terdiri atas beberapa kalimat. Ciri-cirinya sebagai berikut :
- Tidak dapat berdiri sendiri
- Kalimat tersebut harus dijelaskan oleh kalimat lain untuk mengetahui maknanya.
- Biasanya memerlukan kata sambung
- Isinya berupa perincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat utama.
Struktur suatu paragraf biasanya berkaitan dengan pengurutan letak kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Atas dasar kategori kalimat dalam paragraf tersebut, struktur paragraf dapat dikategorisasikan menjadi tiga, yaitu:
- Paragraf Deduktif, yaitu paragraf yang kalimat utamanya terdapat pada awal paragraf dan diikuti dengan kalimat kalimat penjelas.
- Paragraf Induktif, yaitu paragraf yang kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf dan didahului dengan kalimat-kalimat penjelas
- Paragraf Campuran, merupakan gabungan dari deduktif dan induktif. Kalimat utamanya terdapat pada awal dan akhir paragraf, diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas.
- Paragraf Tanpa Kalimat Utama(paragraf Narasi, yaitu paragraf yang tidak memiliki kalimat pokok, namun memiliki ide pokok. Biasa terdapat di teks cerita dan berbentuk deskripsi.
D. JENIS JENIS PARAGRAF
1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menceritakan atau memaparkan sesuatu secara jelas. Paragraf deskripsi dapat ditandai dengan ciri-ciri antara lain, paragraf ini menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana tertentudengan menggunakan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Hal-hal yang digambarkan dari objek berupa ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian. Dalam jenis paragraf ini sering ditemui kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau kata sifat. Contoh Paragraf Deskripsi yaitu sebagai berikut :
“Meja yang dibelikan bapak untuk Budi sebagai hadiah ulang tahun sudah sampai. Meja itu terbuat dari kayu jati. Meja itu tingginya kurang lebih 75 cm lebarnya sekirar 50 cm dengan panjang 1,5 meter. Meja bewarna coklat muda ini terlihat sangat cocok dengan ruang belajar Budi yang sedikit gelap. Meja ini punya 2 lemari yang 1 sebelah kiri dan yang satunya sebelah kanan. Dengan adanya penyangga kaki membuat meja ini nyaman digunakan untuk belajar.”
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan cara atau petunjuk supaya pembaca memahami bacaan denga jelas. Ciri-ciri dari paragraf ini yaitu terdapat definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu topik pembahasan. Tidak berunsur mengajak atau mempengaruhi. Berupa paragraf yang informatif, artinya dapat memberi informasi kepada pembaca. Biasanya paragraf ini memiliki rincian data yang jelas untuk mendukung informasi yang disampaikan. Contoh Paragraf Eksposisi :
“Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat agar bisa berjalan dengan baik. Seperti layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan komponen-komponen lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan komponen-komponen seperti ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas dan anggota kelompok. Mereka inilah yang menggerakkan organisasi. Seperti pada sebuah mobil jika satu saja tidak ada atau rusak, akan menghambat jalannya mobil bahkan tidak bisa jalan sama sekali. Begitu pula dengan organisasi, semua pihak memiliki fungsi dan tugas tertentu yang akan menggangu jalannya organisasi jika salah satu dari mereka tidak ada atau tidak bekerja. Bahkan bagian yang paling kecil seperti anggota pun sangat penting kedudukannya di dalam organisasi.”
3. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang di dalamnya terdapat subjek pelaku waktu kejadian serta alur cerita. Ciri-ciri dari paragraf ini yaitu, dirangkai dalam urutan waktu baik berupa alur maju atau alur mundur. Berisi tentang peristiwa yang meceritakan perbuatan atau tindakan. Memiliki unsur-unsur cerita seperti tokoh, latar, konflik dan sudut pandang pengarang. Pada paragraf ini, ciri yang paling muda ditandai yaitu terdapat cukup banyak kalimat langsung. Serta penulisannya memiliki gaya yang kreatif dan berestetika sehingga dapat membuat bacaannya semakin menarik. Contoh Paragraf Narasi :
“Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.”
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengutarakan suatu pendapat atau ide yang memiliki alasan yang mendukung. Ciri-cirinya yaitu Kalimat utama berupa suatu pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh penulis. Pendapat yang disampaikan biasanya berupa suatu hal yang menarik pembacanya dan menciptakan kontroversi di dalam masyarakat.
Disertai dengan kalimat-kalimat penjelas berupa alasan yang kuat dan didukung oleh fakta, contoh, data statistic, grafik untuk lebih meyakinkan pembacanya. Dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang logis dan berlandaskan gagasan utama yang disampaikan di awal kalimat. Contoh Paragraf Argumentasi :
“Biaya pendidikan di Indonesia sangatlah mahal. Meskipun pemerintah telah memberikan bantuan, tetapi tetap saja para murid harus membayar beberapa biaya untuk keperluan sekolah, seperti baju, buku, dan lain – lain. Mahalnya biaya pendidikan ini tidak hanya sebatas pada sekolah dasar saja, tetapi hingga di perguruan tinggi. Bahkan biaya untuk menempuh pendidikan di kampus amat sangat mahal karena pemerintah tidak memberikan bantuan langsung kepada perguruan – perguruan tinggi. Banyak anak – anak yang setelah lulus dari SMA lebih memilih untuk mencari pekerjaan saja daripada melanjutkan di perguruan tinggi. Akibatnya, pendidikan di Indonesia tidaklah merata dan hanya terkonsentrasi kepada orang yang mampu saja. Sedangkan bagi orang yang kurang mampu, pendidikan tinggi hanyalah sebuah angan.”
5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan yang memiliki tujuan supaya pembaca melakukan tindakan. Paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari dan sebagainya. Biasanyamengutamakan kesepakatan pendapat dan menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang. Contoh Paragraf Persuasi :
“Pendidikan adalah hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik pendidikan formal atau informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan dan menjadi apapun yang kita inginkan. Pendidikan juga bisa mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita raih dengan belajar yang giat baik di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Jika kita tidak belajar dengan serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia karena tidak ada yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya kita tidak bisa menggapai citi-cita. Oleh karena itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar kita dapat mencapai cita-cita.”
KESIMPULAN :
- Fungsi pengembangan paragraf contohnya diantaranya memudahkan pengembangan topik sebuah karangan ke dalam satuan unit pemikiran yang lebih kecil.
- beberapa persyaratan dalam pengembangan paragraf yaitu kesatuan,kepaduan,kelengkapan.
- kesatuan maksudnya saat dikembangkan tidak boleh jauh-jauh dari gagasan pokoknya.
- kepaduan maksudnya,kalimat-kalimat yang ada didalam paragraf/kalimat saling mengikat atau mempunyai timbal balik
- kelengkapan maksudnya,suatu paragraf perlu kalimat tambahan/pelengkap didalamnya
- paragraf berdasarkan tekhnik pengembangannya diantaranya : secara ilmiah, klimaks dan anti klimaks, dan juga Umum – Khusus & Khusus – Umum (deduktif & induktif)
Sumber : http://www.softilmu.com/